Proyek ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan akses informasi kesehatan untuk wilayah tertentu, yaitu di 3 RS PMDT dan 10 Puskesmas di Jakarta dan 1 RS dan 5 Puskesmas di Tangerang Selatan. Dari kedua wilayah itu menyasar 250 pasien TB yang sedang melakukan pengobatan, berada pada populasi miskin perkotaan dan semi perkotaan, dan memiliki SMART phone. Sebagai tahap persiapan, dilatih 67 orang yang berasal dari berbagai kalangan pemerintah, LSM dan pemerhati TB.
Proyek ini berangkat dari sebuah kebutuhan, di mana masyarakat yang terkena dampak tidak melaporkan hambatan, tidak ada sistem elektronik untuk mengumpulkan data, dll. Dengan demikian, proyek ini bertujuan untuk membantu membangun pemahaman tentang pentingnya akses informasi dan pengaduan.
