Adalah sesuatu yang biasa melihat ibu-ibu berkebaya berseragam saat menghadiri acara hajatan perkawinan. Itu adalah hari istimewa, saatnya tampil secantik mungkin, sebagai bentuk eksistensi mereka sebagai perempuan. Rombongan ibu-ibu berkebaya ini tak sekedar tampil untuk menghadiri acara perkawinan, namun sekaligus memanfaatkan momen berjumpa dengan banyak orang untuk melakukan sosialisasi tentang kesehatan jiwa. Mereka itu adalah Vera, Yunti, Marsini, Suprihatin, Suciati, Saikem, dan Susi Sudaryanti. Secara kebetulan, Susi Sudaryanti bertugas sebagai kader kesehatan jiwa pada proyek CHEERS di Kabupaten Ponorogo. Selain bertugas sebagai kader kesehatan jiwa, Susi Sudaryanti adalah anggota kelompok karawitan “Sekar Laras” yang berada di Lereng Gunung Wilis, tepatnya Dukuh Tumpuk, Desa Kemiri, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Hampir setiap malam Rabu dan malam Minggu mereka latihan bersama di tengah hawa dingin pegunungan.
Momen istimewa itu kemudian digunakan oleh Susi Sudaryanti dan teman-temannya untuk melakukan sosialisasi tentang kesehatan jiwa saat menghadiri acara hajatan perkawinan salah satu anggota kelompok karawitan “Sekar Laras.” Orang yang berbahagia pada hari Senin, 2 Desember 2024 itu adalah Hartono, menyunting Yuni, seorang gadis dari Madiun.
Ibarat pepatah, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, ibu-ibu anggota kelompok karawitan ini mengantar pengantin dan sekaligus melakukan sosialisasi tentang kesehatan jiwa dengan media leaflet di acara hajatan perkawinan!
